Preview Leg II – Real Madrid vs Borussia Dortmund
Gemilangnya penampilan Lewandowski, mobile-nya pergerakan Reus-Gotze, dan stabilitas Bender-Gundogan membuat kemenangan 4-1 tempo hari menjadi sebuah kelayakan untuk Dortmund. Kemenangan Dortmund tersebut disempurnakan oleh penampilan buruk dari jantung pertahanan Madrid.
Berbekal defisit 3 gol, Mourinho pasti akan memutar otak agar bisa melancarkan serangan bertubi-tubi ke gawang Weidenfeller. Disamping itu, tentunya Mou juga perlu mencermati beberapa hal, agar tidak kecolongan gol tandang.
Untuk menganalisa apa yang perlu dilakukan Madrid pada pertandingan leg II nanti, mari kita bahas 2 gol Dortmund yang terjadi pada pertandingan leg I minggu lalu.
As it Happened
Tactics board diatas menggambarkan proses terjadinya gol pertama Dortmund ke gawang Madrid, yang diawali dengan operan Gundogan kepada Blaszczykowski yang kemudian melakukan penetrasi di sisi kiri pertahanan Madrid. Gundogan yang hobi bermain one-two passes, dengan cepat melepaskan umpan pada sisi kiri yang diterima Gotze. Area segitiga kuning adalah satu dari berbagai bukti lini tengah Dortmund gemar memainkan wall pass satu sama lain.
Gotze yang memiliki kecepatan dan keseimbangan, dengan cermat memberikan umpan diagonal kepada Lewandoski yang berdiri tepat ditengah kawalan Varane dan juga Pepe. Namun, Lewandowski berhasil lepas dari kawalan Varane dan Pepe sehingga membuat publik Signal Iduna Park bersorak.
Must Do
Perombakan duet di jantung pertahanan Madrid saya anggap perlu dilakukan Mou. Area lingkaran putih, menunjukan duel Lewandoski dengan Pepe-Varane yang gagal menutup crossing Gotze. Ada baiknya Ramos, yang mulai terbiasa bermain di jantung pertahanan, mengisi posisi tersebut. Memang Varane dan Pepe memiliki postur tubuh yang mumpuni untuk duel-duel udara, namun kecepatan mereka untuk menutup pergerakan terbilang lambat. Hal ini terlihat dari perbandingan intercept per-game dari para bek yang disebutkan tadi sepanjang musim ini, Ramos dengan total 2.4 intercepts, Pepe 1.9, sedangkan Varane hanya 0.8.
Ramos pun ketika diplot menjadi wingback di pertandingan ini, tidak memainkan tugasnya dengan baik. Berbeda ketika ia masih berkostum Sevilla, Ramos adalah pemain yang memilki agresifitas yang tinggi di posisi tersebut. Namun sayang, eksplorasi dan kreatifitas Ramos menurun di pertandingan ini. Oleh karena itu penempatan posisi terbaik Ramos adalah sebagai bek tengah, sementara posisi bek sayap mungkin bisa ditempati oleh Essien, yang bisa menawarkan solusi untuk Madrid yang memang butuh banyak gol di leg II ini.
Dortmund yang memainkan umpan-umpan pendek, memiliki pass accuracy lebih baik dibanding Madrid pada pertandingan ini, Bender dengan persentase pass accuracy 84%, Blaszczykowski 80%, Gundogan 88% dan Gotze 90%. Di kubu Dortmund, Reus memiliki akurasi passing terburuk dengan 64%. Bandingkan dengan lini tengah Madrid, seperti Ozil dengan total pass accuracy 70% , Ronaldo 70%, Khedira 76% dan Alonso 80%. Rata- rata akurasi passing Madrid masih dibawah Borussia Dortmund, meski pemain dengan pass accuracy terbaik pada pertandingan kemarin dipegang oleh Luka Modric dengan 91%.
Dengan demikian, dibutuhkan pemain bertipe destroyer untuk memotong one-two passes yang kerap dimainkan oleh Dortmund. Khedira tak cukup untuk membendung triangle area kreasi Reus, Gotze dan Gundogan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar